Tags
Awal mula ketertarikan saya dengan Aceh adalah ketika saya membaca novel karya Kang Abik dengan judul Ketika Cinta Bertasbih. Dalam beberapa fragmen di novel tersebut dikisahkan kehidupan mahasiswa-mahasiswi Aceh yang sedang menyelesaikan studinya di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Fadhil, Tiara dan Cut Mala adalah tiga tokoh yang menjadi bumbu roman dalam novel tersebut. Fadhil dan Tiara adalah dua orang kakak beradik, sementara Cut Mala pernah menjadi anak murid Fadhil sewaktu di madrasah dulu.
Singkat cerita Fadhil dan Cut Mala terlibat dalam hubungan tanpa status, keduanya saling cinta tapi sayang Fadhil yang belum siap untuk menikah memendam dalam-dalam cintanya pada Cut Mala. Hingga akhirnya datang pinangan dari Zulkifli di Indonesia kepada Cut Mala. Akhirnya mereka berdua menikah dan Fadhil dengan perasaan yang remuk redam harus bernyanyi dan menghibur semua tamu undangan yang hadir di acara pesta pernikahan Zulkifli dan Cut Mala.
Ketika menonton versi filmnya, tari saman yang menjadi pembuka serta lagu dengan judul Saleum yang dibawakan Fadhil di pesta pernikahan semakin membuat hati ini penasaran untuk mengeksplorasi lebih jauh tentang budaya Aceh. Ditambah lagi Aceh punya sejarah yang panjang dalam peradaban Nusantara juga memiliki potensi wisata alam maupun wisata seni dan budaya yang sangat menjanjikan.
Pada abad ke-15 M Aceh mendapat julukan “Serambi Mekah” karena diyakini sebagai pintu masuk pertama syiar Islam di Nusantara. Maka tak heran syariat Islam telah menyunsum dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat Aceh. Pengaruh Islam yang kuat itu salah satunya tercermin dalam rumah adat Aceh atau yang dikenal dengan rumoh Aceh. Rumoh Aceh memiliki pakem baku yang terdiri dari:
- Seuramou-keu (serambi depan): berfungsi sebagai ruang untuk menerima tamu laki-laki sekaligus menjadi tempat makan dan tidurnya;
- Seuramou-likoot (serambi belakang): berfungsi sebagai ruang untuk menerima tamu perempuan sekaligus menjadi ruang makan dan tidurnya;
- Rumoh Inong (rumah induk): posisinya diantara serambi depan dan serambi belakang dengan posisi lebih tinggi dan menjadi tempat si tuan rumah;
- Rumoh dapu (rumah dapur): berfungsi sebagai ruang untuk memasak, mengolah makanan yang akan dikonsumsi oleh seluruh penghuni rumah.
Saya yang suka berpetualang tak ragu untuk menempatkan Aceh sebagai daftar teratas menggantikan Sumatera Barat (sudah dikunjungi di 2011) sebagai tempat yang wajib untuk disinggahi dan dijelajahi. Membayangkan diri ini larut dalam obrolan warung kopi bersama penduduk setempat sambil menikmati harumnya kopi arabika khas Aceh yang tersohor itu atau sekedar menghangatkan diri dengan semangkuk mie Aceh dengan suiran daging kepiting yang melimpah ah sungguh akan menjadi pengalaman yang luar biasa.
Tertarik untuk mengetahui segala hal tentang Aceh lebih jauh? Jangan ragu untuk mengikuti akun twitter @iloveaceh. Dengan membaca timeline-nya Anda akan menemukan banyak sekali informasi tentang sejarah, pariwisata, tempat kuliner, kegiatan yang sedang berlangsung maupun informasi tentang lowongan kerja jika Anda berminat untuk tinggal disana
Salam
Lutfi said:
Bro kalo pergi ke Aceh selain mengunjungi tempat-tempat yang dah ente sebut di atas jangan lupa ke Pulau Sabang dan ke Museum Sunami. Oleh-olehnya yang paling penting jangan lupa ya….. ๐
olahfikir said:
Insyaallah bro …terimakasih sudah berkunjung.
Tirta Kamandanu said:
Bila dikata Aceh adalah gerbang pertama masuknya Islam ke bumi Nusantara, maka pastilah banyak pula sejarah-sejarah tertinggal yang mungkin kita belum menemuinya. Eksplorasi akan budaya asli, khasanah alam,sejarah masa lalu, barangkali masih ada yang belum terkuak secara jelas.
Elok pula rasanya bila kita bisa sampai disana dan melihat sendiri Aceh yang sebenarnya.
-Salam damai dari tanah Nusantara-
olahfikir said:
Betul sekali …yuk kapan nih kita jalan ke Aceh ?
ManDewi said:
Aaakkk! Aceh. Semoga aku juga bisa main ke sana suatu hari nanti. ๐
Aulia said:
Wah ada pembahasan rumoh Aceh, saya juga sempat nih mengangkat rumoh Aceh di blog yang betul-betul unik, religius, dan ada teknologinya ๐
salam kenal mas ๐
olahfikir said:
terimakasih sudah berkenan singgah